Bagaimana Cara Merancang Planner Book Agar Lebih Produktif?
Setiap orang tentu memiliki kesibukan yang berbeda-beda. Banyak aktivitas keseharian yang harus dilakukan hingga mungkin tidak cukup waktu 24 jam untuk menyelesaikannya. Jika demikian, pernahkah kamu ingin membuat planner sendiri? Merancang rencana dalam planner book tidak hanya baik untuk mengorganisir pekerjaan dan meningkatkan produktivitas, tapi juga membantumu untuk tetap berada pada jalur sehingga bisa berpindah dari tugas satu ke tugas yang lain dengan efektif dan efisien.
Penggunaan planner book akan memungkinkamu bisa menjadwalkan setiap acara, pekerjaan, tugas, hingga waktu self-care atau bersenang-senang. Tapi, tidak jarang juga yang sudah merencanakan namun tidak berjalan sesuai ekspektasi. Sebenarnya tidak masalah asalkan masih tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan, namun jika terlalu sering bisa membuat pekerjaan menumpuk, jadwal yang amburadul, hingga quality time yang semakin berkurang.
Tips Merancang Planner Book Untuk Tingkatkan Produktivitas
Eits, tidak selamanya perencanaan tidak berjalan sesuai planner book, ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Apa sajakah itu? yuk simak langsung di bawah ini, ya!
1. Sesuaikan dengan gayamu
Setiap orang punya keunikan, kesukaan, dan gaya khas yang berbeda. Pemilihan cover planner book akan sangat memengaruhi mood untuk mengisi rencana maupun melakukannya. Pilih warna cover sesuai kesukaanmu, begitu juga dengan desainnya. Kini sudah banyak tersedia pilihan planner sesuai gayamu!
Selain cover, perhatikan pula tata letak seperti apa yang kamu perlukan atau inginkan. Misalnya, planner harian dengan tata letak gabungan dari berbagai kegiatan harian seperti daftar makanan, pengeluaran harian, daftar belanja, habit tracker, dan lainnya. Atau tata letak planner book dengan kotak joblist disertai deadline per minggu. Tata letak jenis ini cocok untuk kamu yang lebih suka merencanakan segala sesuatunya dengan lebih terjadwal yang memiliki jangka waktu.
2. Buat jadwal dengan jelas dan rinci
a. Mengetahui track record
Sebelum membuat jadwal secara rinci, kamu perlu tahu dulu track record kegiatan harian atau aktivitas rutin yang kamu lakukan. Caranya, catat aktivitas harianmu selama satu minggu beserta jamnya. Dengan begitu, kamu sudah tahu apa saja aktivitas yang sudah pasti dan berapa banyak waktu yang diperlukan. Hal itu, akan memudahkan dalam merancang jadwal yang akan dibuat.
b. Atur waktu dengan produktif namun realistis
Setelah mengetahui track record, kamu bisa membuat jadwal dengan pasti. Jadwalkan tugas atau kegiatan yang paling penting di waktu-waktu produktif, misalnya kamu lebih aktif di pagi hari maka jadwalkan di pagi hari.
Selain itu, cantumkan pula detail dari setiap kegiatan. Misalnya, ingin publish artikel, maka jangan hanya menuliskan “publish artikel” saja, nah alangkah baiknya jika menuliskan breakdown kegiatan dengan rinci seperti, “mencari konsep dengan beberapa referensi dari amazon.com”, lalu “membuat outline”, dan lain sebagainya. Jika perlu, tuliskan pula waktu mulai dan waktu akhir dari setiap kegiatan.
Nah, untuk tetap produktif jangan lupa mengalokasikan 25% jadwal tanpa berkegiatan dengan cara menambahkan jeda waktu 10-15 menit di setiap pergantian kegiatan. Waktu tanpa kegiatan ini bisa kamu gunakan untuk merefresh otak atau bisa untuk berjaga-jaga jika ada tugas yang memerlukan waktu lebih banyak dari biasanya.
3. Patuhi jadwal dan bangun kebiasaan
Penyusunan jadwal telah selesai, saatnya mematuhi jadwal yang ada. Jika kamu sudah menyusun rincian jadwal di waktu yang sama, maka dengan sendirinya hal itu akan menjadi kebiasaan.
Sebagian orang lebih suka merencanakan jadwal secara mingguan, lalu tinggal menyesuaikan dengan jadwal setiap harinya. Namun, ada yang lebih suka merinci seluruh kegiatan harian di malam atau pagi sebelum memulai hari. Kamu bisa menyesuaikan dengan selera kamu dan tentunya lebih bisa memotivasimu.
Nah, agar lebih semangat kamu bisa menyusun planner book supaya menarik secara visual, misalnya dengan menggunakan stiker, puplen warna, stabilo, pensil warna, dan lainnya.
4. Tandai tugas yang selesai
Memberi tanda di sebelah tugas atau aktivitas yang sudah terlaksana memang terkesan sederhana, namun nyatanya hal itu cukup untuk memberikan motivasi. Tanda tersebut mengisyaratkan bahwa kamu telah berhasil menyelesaikan dan bertanggung jawab pada agenda yang kamu buat, tentunya itu juga akan menghadirkan rasa puas tersendiri.
Namun, jika kamu tidak bisa menyelesaikan seluruh tugas, tidak perlu berkecil hati. yang terpenting kamu masih berada dalam “jalur” yang sudah kamu tetapkan. Revisi jadwal dan jadikan kegiatan yang tertunda sebagai prioritas di keesokan harinya.
5. Simpan planner book di sampingmu
Pastikan jadwal atau agenda yang telah kamu buat selalu berada di sampingmu. Karena, jika kamu jarang menyentuh agenda, maka kamu juga akan kesulitan untuk menetapkan tujuan yang telah kamu agendakan. Jika perlu, letakkan kalender berdekatan dengan planner, lalu tuliskan informasi penting dan mudah dipahami pada tanggal-tanggal yang menurutmu penting.
Baca Juga: Bikin Kalender Custom Sendiri, Kenapa Tidak? Yuk Cari Tahu Caranya!
6. Berikan self reward dan jangan lupa istirahat
Setiap selesai menyelesaikan tugas atau aktivitas yang dirasa berat, kamu bisa memberikan reward atau hadiah. Adanya self reward akan mendorong semangat dan membuat penyelesaian tugas terasa lebih ringan. Self reward tidak perlu mewah, misalnya dengan memberikan waktu ekstra untuk beristirahat, menyegarkan dengan es krim, jalan-jalan ke taman, menonton film, atau kegiatan yang kamu suka, dan hal sederhana lainnya.
Adanya planner book akan membuatmu menjadi lebih produktif. Nah, selagi masih awal tahun, kamu bisa membuat tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dengan cara merencanakan hari yang baik setiap harinya. Semoga 6 cara di atas bisa membantu, ya! Selamat mencoba dan menyambut hari baikmu setiap hari!
Baca Juga: Siap Jadikan 2021 Sebagai Tahun Terbaik? Lakukan 3 Hal Sederhana Ini!