Wajib Tahu, Ini 9 Tips Penting Cetak Format Large Printing!
Setiap usaha atau bisnis yang dijalankan akan membutuhkan branding maupun marketing agar bisa bersaing di pasar.
Digital marketing sudah memiliki tempatnya sendiri, namun pemasaran tradisional seperti poster, spanduk, brosur, flyer, hingga banner masih termasuk cara terbaik untuk menarik perhatian orang.
Selain harganya yang jauh lebih terjangkau, cara tradisional ini juga bisa menjangkau target yang luas dan mudah dipahami oleh audiens.
Desain grafis yang unik akan menambah nilai dari gambar, di samping itu juga perlu memerhatikan cara membuat file Large Format Printing agar gambar yang dihasilkan lebih maksimal.
9 Tips Cetak Format Large Printing
Berikut tips Large Fromat Printing untuk memberikan hasil cetak terbaik:
1. Sesuaikan pengaturan kamera
Jika kamu hendak membuat desain menggunakan potret gambar sendiri, maka hal pertama yang perlu diperhartikan ialah pengaturan kamera saat akan mengambil gambar.
Ambil gambar menggunakan kamera yang mendukung, bisa kamera DSLR atau kamera ponsel yang mendukung. Ambil gambar dengan resolusi minimum 300 dpi. Apalagi jika desain dikerjakan dalam program desain grafis seperti Adobe Illustrator atau Photoshhop.
2. Gunakan format gambar yang tepat
Untuk file dengan format JPEG, TIFF, PNG, BMP, GIF, PNG, dan PDF. Jika resolusi pengambilan gambar cukup tinggi, gambar bisa dicetak untuk Large Format Printing.
Namun, untuk mendapatkan kualitas gambar setinggi mungkin, ambil gambar dalam format RAW.
Format gambar RAW tidak melewati proses editing atau compress melainkan murni menangkap gambar yang tertangkap lensa. Hal itu membuat resolusi gambar dalam format RAW bagus dengan noise pada gambar yang tidak terlalu banyak dan seragam di semua spektrum.
3. Pilih software desain yang tepat
Hal yang juga tak kalah penting saat mencetak dalam Large Format Printing ialah pastikan memilih software desain yang tepat. Software yang umum digunakan ialah Adobe Illustrator, CorelDraw, dan Photoshop.
Adobe Illustrator dan CorelDraw biasa digunakan untuk membuat artwork gambar maupun text berbasis vektor. Basis vektor memungkinkan gambar bisa diperbesar tanpa kehilangan kualitas desain.
Sedangkan Photoshop mengedit gambar berbasis raster, tujuan utamanya memang untuk memanipulasi gambar atau foto menggunakan banyak layer. Karena gambar terdiri dari pixel, maka memperbesar foto atau gambar akan menyebabkan pixilation sehingga hasil akan terlihat blur atau pecah.
Kamu juga bisa menggabungkan gambar berbasis raster dari Photoshop dan CorelDraw/Adobe Illustrator.
Pastikan bahwa resolusi gambar atau foto asli sudah sesuai untuk mencetak dalam large format printing agar gambar tidak pecah saat diedit dalam photoshop.
4. Gunakan gambar vektor (.EPS, .CDR, .AI, .SVG, .PDF)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa software berbasis vektor seperti Adobe Illustrator dan AcorelDraw adalah format terbaik untuk desain grafis skala besar. Software tersebut bisa menghasilkan file yang diexport dalam bentuk file .CDR, .PDF, dan .EPS
Jika memungkinkan, untuk desain yang akan dibuat gunakan gambar berbasis .CDR, .EPS, .AI, .SVG, atau .PDF. Termasuk untuk mengonversi font yang digunakan dalam file.
Format vektor tidak akan kehilangan kualitas saat ukurannya diubah sehingga bisa menghasilkan Large Format Printing yang sempurna.
5. Perhatikan penggunaan file bitmap
Karena tidak semua gambar bisa divektor, kadang diperlukan gambar berbasis piksel atau raster.
Nah, jika memang menggunakan file bitmap, pertimbangkan ukuran desain. Usahakan minimal 300 ppi.
6. Konversi warna RGB ke CMYK
Software atau program di desktop (layar komputer) biasanya menampilkan gambar menggunakan sistem RGB (Red, Green, Blue).
Namun, saat akan digunakan untuk mencetak, ubah dahulu menjadi model warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key/Black).
CMYK adalah model warna standar yang digunakan oleh printer. Penggunaan CMYK akan menghasilkan warna yang lebih akurat, baik untuk grafik maupun foto saat dicetak.
Akan lebih baik lagi jika saat mendesain dan sudah tahu bahwa desain ini akan dicetak, ubah pengaturan warna menjadi CMYK sebelum memulai desain.
7. Perhatikan penggunaan font dan fitur desain
Tidak semua font atau elemen desain yang biasa digunakan untuk cetak skala kecil akan memberikan hasil yang serupa saat dicetak dalam format Large Format Printing.
Grafis skala besar harus bisa terlihat bagus dari jauh maupun dari dekat. Penggunaan font dan elemen harus disesuaikan agar mudah terlihat dari kedua jarak.
Mengapa?
Sebab audiens akan melihat spanduk, banner, dan media lain dari jarak jauh terlebih dahulu. Karena itu, desain harus tetap menggunakan elemen yang mudah dibaca atau dipahami dari jauh.
8. Hindari mengubah ukuran gambar
Memotong file gambar atau mengubah ukurannya biasanya akan menghasilkan pikselasi yang berlebihan saat gambar diperbesar. Akibatnya, kualitas cetak menjadi rendah.
Jadi, coba untuk tetap menggunakan ukuran gambar asli, atau pada saat mengambil foto/gambar coba ambil sedekat mungkin dengan objek foto.
9. Cetak Sendiri
Jika kamu termasuk orang yang sering mencetak, pertimbangkan untuk melakukan cetak sendiri.
Biaya yang dikeluarkan terutama untuk Format Large Printing biasanya tidak sedikit, apalagi jika kuantitas mencetak tergolong tinggi.
Hitung berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk mencetak dalam setahunnya, bandingkan dengan harga beli peralatan untuk mencetak. Kamu mungkin akan mengetahui bahwa cetak sendiri bisa menghemat biaya untuk jangka panjang.
Nah, itulah 9 hal yang perlu diperhatikan untuk cetak file format large printing. Karena fungsinya yang penting, maka penting pula untuk memperhatikan setiap aspek sebelum cetak.
Fast Print menyediakan peralatan cetak mulai dari sparepart printer, aneka tinta, dan kertas.
Yuk tanya selengkapnya melalui whatsapp di bawah ini