Sambut Ramadan 2022, Coba 3 Strategi Marketing Ini untuk Brand Kamu!
Ramadan 2022 telah tiba! Sudah kali kedua bulan puasa terjadi di masa pandemi. Sudah bukan hal yang tabu lagi bagi para pemilik bisnis untuk berjuang memajukan bisnis di situasi ini. Sejak Ramadan tahun lalu, pola perilaku konsumen sudah terasa berbeda. Masyarakat pertama kali melewatkan rutinitas bulan puasa setiap tahunnya. Mulai dari salat berjamaah, berbelanja makanan, hingga keperluan lebaran di pusat perbelanjaan. Tapi bagaimana dengan Ramadan tahun 2022? Akankah sama seperti tahun lalu atau ada perbedaan?
Dilansir dari ADA (Analytics Data Advertising), Ramadan 2022 masih akan menjadi salah satu tantangan bagi konsumen, bisnis, dan UKM. Namun, brand tetap dapat mengatasi tantangan dengan memfokuskan strategi marketing Ramadan yang akan dibahas lebih lanjut di uraian berikut ini.
Pola Perubahan Perilaku Konsumen
Sebelum ke pembahasan strategi marketing yang tepat di momen Ramadan ini, ketahui dulu pergeseran pola perilaku konsumen saat Ramadan di kala pandemi
1. Konsumsi digital semakin masif
Pembatasan pergerakan dan physical distancing selama pandemi telah membuat konsumsi digital semakin masif. Sedikit pilihan yang dapat digunakan oleh konsumen selain memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan sehari-hari. Sementara itu, data dari ADA juga menunjukkan pola belanja konsumen tetap sejalan dengan dengan saat pra pandemi di 2019. Hanya saja, kini bergeser menjadi online.
2. Meningkatkanya pengeluaran untuk hobi dan pengembangan diri
Bagi banyak orang Indonesia, bekerja dari rumah membuat waktu lebih fleksibel dan lebih banyak. Dengan social distancing dan pergerakan yang dibatasi membuat banyak yang juga berusaha menggunakan waktu ekstra untuk melakukan hobi baru, mengembangkan diri, pengembangan spiritual, maupun profesional.
Hal tersebut juga diperkuat oleh data CNN Indonesia yang mengatakan bahwa pengguna platform e-learning meningkat lebih dari 5404%.
3. Pertumbuhan sangat tinggi untuk home delivery dan hiburan online
Penutupan toko maupun terbatasnya jam operasional di toko membuat bisnis dan UMKM kini lebih beralih ke digital. Banyak pebisnis yang menggunakan media sosial untuk menerima pesanan dan mengantarnya ke rumah. Platform hiburan online pun juga mengalami lonjakan, utamanya jumlah pengguna video on demand berlangganan (SVOD) seperti Disney+ dan Neftlix.
3 Tips untuk Strategi Marketing Brand Ramadan 2022
ADA (Analytics Data Advertising), perusahaan data dan artificial intelligence mengeluarkan panduan untuk membantu Brand dalam membuat keputusan dalam membuat staretegi marketing di tengah momen Ramadan ini.
Dalam laporan bertajuk, “Ramadan 2022: Tips for Brands to Thrive”, ADA memberikan 3 tips penting berikut ini:
1. Mengoptimalkan teknologi marketing
Untuk bisa membuat penjualan online yang sukses dalam jangka panjang, maka brand perlu menciptkan pengalaman digital yang nyaman. Konsumen biasanya akan lebih menyukai tampilan atau interface yang sederhana, tidak membingungkan, dan mudah digunakan. Dengan harapan dapat meningkatkan pengalaman pengguna yang lebih personal, cepat, dan andal.
Penggunaan marketing technology (MarTech), akan membantu memetakan consumer journey, mengoptimalkan proses, mengukur kesuksesan, dan meningkatkan efisiensi pengeluaran.
2. Meningkatkan volume media inventory
Selama momen tertentu seperti Ramadan dan Idul Fitri, konsumen biasanya memiliki pola belanja yang lebih banyak. Nah, brand pun harus melakukan hal yang sama. Terlebih adanya lonjakan belanja di minggu pertama dan terakhir Ramadan, yang membuat brand perlu menyiapkan volume media inventory dengan baik. Dengan begitu, jangkauan ke konsumen bisa dilakukan secara merata dan tepat sasaran.
Beberapa cara yang dapat digunakan ialah marketing melalui SMS untuk usia yang lebih tua disertai marketing berbasis teknologi canggih untuk kelompok usia muda. Gunakan pula iklan yang memang berbasis data dan menempatkan konten di paltform yang sesuai.
3. Menciptakan nuansa perayaan Idul Fitri virtual
Di bulan Ramadan kali ini, brand harus melakukan inovasi untuk menciptakan pengalaman perayaan Idul Fitri secara online melalui platform digital. Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Idul Fitri identik dengan interaksi sosial. Untuk menciptakan suasana semarak lebaran via online, Brand bisa memanfaatkan beberapa fitur kekinian seperti Instagram story, GIFs, dan beberapa fitur e-commerce yang yang memungkinkan konsumen bisa berinteraksi sosial. Misalnya dengan saling mengirim parsel, bingkisan, atau hadiah beserta kartu ucapan.
Buat kartu ucapan yang menggambarkan dirimu dan buat itu menjadi berkualitas. Caranya mudah, hanya dengan menggunakan Kertas Art Paper dan Tinta Pigment Art Paper. Kamu bisa membuat bingkisan menjadi lebih berkesan!
Ramadan memang identik dengan membawa berkah, tak terkecuali bagi Brand. Kamu bisa memanfaatkan momen Ramadan untuk strategi marketing Brand dengan 3 cara di atas. Semoga bermanfaat, ya!