6 Perbedaan Album Magnetik dan Album Magazine! Pilih yang Mana?
“Satu lembar foto bisa mengisahkan banyak cerita”, benarkah demikian?
Foto memang salah satu cara untuk mengabadikan momen. Dengan selembar foto, momen indah akan tersimpan rapi dan mudah untuk dikenang kembali.
Jika satu foto bisa menyimpan banyak kisah, bagaimana jika dalam satu album, berapa banyak kisah yang akan tersimpan rapi? Album foto hingga kini masih menjadi pilihan untuk mengoleksi foto. Selain membuat foto lebih rapi, album dinilai tak lekang oleh waktu dan bisa diturunkan ke generasi berikutnya.
Namun, tahukah kamu? Ragam album kini juga semakin bertambah lho. Nah, dua di antaranya yang paling terkenal dan banyak digunakan ialah album magnetik dan magazine. Apakah itu? Bagaimana perbedaan album magnetic dan album magazine?
Apasih Pengertian Album Magnetik dan Magazine?
Sesuai namanya, album magazine akan terlihat seperti rangkaian foto dalam sebuah majalah. Album magazine adalah jenis yang di dalamnya terdapat sentuhan desain grafis dan seni secara digital. Baik dari segi warna, grafis, hingga menjadi satu susunan jalan cerita. Salah satu contoh yang saat ini paling banyak dipakai adalah Album magazine wedding. Teknik yang digunakan ialah melakukan input foto secara digital dalam bingkai album.
Sedangkan album magnetik adalah jenis kumpulan foto yang dikenal juga dengan album tempel. Dalam magnetic album, foto bisa ditempelkan tanpa tatak letak tertentu. Kamu bisa mengatur tata letak foto dengan rapi untuk memaksimalkan ruang. Biasanya digunakan untuk menyimpan foto sehari-hari.
Baca Juga: Estetik dan Unik, 5 Cara Memajang Foto Ini Wajib Kamu Coba
Perbedaan Album Magnetic dan Album Magazine
Lalu, di manakah letak perbedaan keduanya? Yuk simak pembahasannya berikut ini!
1. Perbedaan konsep
Hal utama yang menjadi pembeda dari keduanya ialah konsep yang digunakan. Jika album magazine mengutamakan pada sentuhan editing secara digital, album magnetik tidak. Album magnetik adalah kumpulan foto yang lebih menekankan dari estetika yang dilakukan secara manual. Sebab, penempelan foto akan dilakukan manual dan disesuaikan dengan kemauan pemilik foto.
2. Perbedaan proses
Perbedaan album magnetic dan album magazine selanjutnya terletak pada proses pembuatan. Dalam prosesnya, membuat kumpulan foto Magazine lebih kompleks. Mulai dari mempersiapkan konsep cerita foto, editing foto, pemilihan jenis kertas, teknik printing khusus (direct printing), hingga penggabungan seluruh lembar foto menjadi satu.
Nah, pada album magnetik diawali dengan memilih jenis kertas kemudian diberi bahan perekat, dan tak lupa ditambahkan mika transparan pada bagian atas. Prosesnya tidak memerlukan proses printing secara langsung, karena foto akan dimasukkan secara manual.
Kamu juga sudah pasti tidak asing dengan proses album magnetik ini, yakni dengan membuka pelapis atas mika bening, kemudian menempelkan foto pada kertas perekat. Jika selesai, menutup kembali mika transparan dengan hati-hati tanpa menyisakan ruang udara. Dengan begitu, foto akan awet dan tidak mudah luntur.
Kalau kamu masih was-was foto akan cepat luntur, gunakan stiker laminasi dingin yang akan membuat fotomu awet hingga 50 tahun! Cara penggunaannya pun sangat mudah!
Baca Juga: Abadikan Momen Terbaikmu dengan Stiker Laminasi Dingin, Awet Sampai 50 Tahun!
3. Perbedaan tingkat kesulitan
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, proses album magazine cenderung kompleks dan letak kesulitannya ada di tahap editing digital. Sedangkan album magnetik, kesulitannya terdapat pada saat akan mengubahnya menjadi versi digital.
Konsep dari album magnetik memang lebih bebas dan dinilai bisa menghemat ruang di dalamnya. Hal inilah yang membuatnya menjadi popular. Namun, hal itu pula yang membuatnya leih sulit untuk diubah menjadi versi digital karena harus memindai foto satu persatu dengan rapi. Berbeda dengan album magazine yang memang dikonsep menggunakan seni secara digital.
4. Perbedaan kertas yang digunakan
Proses pembuatan album magazine yang menggunakan direct printing membuatnya perlu menggunakan jenis kertas khusus. Beberapa di antaranya adalah metalic, matte, deep matte, linen, hingga lustre. Perbedaan dari penggunaan kertas ini akan berpengaruh pada kualitas foto yang dihasilkan.
Berbeda dengan album magnetik yang ditempelkan secara manual, maka jenis kertas perekat yang digunakan tidak akan memengaruhi hasil foto.
5. Perbedaan harga
Setelah mengetahui 4 perbedaan album magnetic dan album magazine di atas, kamu mungkin sudah bisa menilai bahwa harga dari keduanya pun berbeda. Album magnetik memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan magazine.
6. Perbedaan jenis penggunaan
Dari segi kegunaan, keduanya juga cenderung berbeda. Biasanya, album magazine digunakan untuk menyimpan kenangan yang bersifat satu musim sehingga mudah untuk dijadikan kolase foto yang bercerita. Misalnya momen pernikahan yang umumnya memiliki banyak foto. Album magazine wedding kini banyak digunakan karena keunikan dan eksklusifitas yang diberikan.
Sedangkan album magnetik adalah jenis yang biasanya digunakan dalam mengabadikan foto bersifat kenangan sehari-hari. Selain mudah dicustom, album magnetik juga bisa digunakan untuk membuat kolase foto dalam jumlah banyak (sesuai keinginan pemilik).
Lalu, Lebih Baik Pilih Album Magnetic atau Magazine?
Setelah membaca 6 perbedaan album magnetic dan magazine di atas, kamu masih bingung mau pilih jenis album yang mana? Sesuaikan dengan konsep yang kamu inginkan, ya!
Kalau kamu ingin konsep album yang dalam satu halaman memiliki susunan jalan cerita, proses yang lebih eksklusif, kemudahaan dalam penyimpanan secara digital, maka album magazine adalah yang terbaik!
Namun, jika kamu ingin tata letak yang lebih bebas, ruang album yang lebih banyak, ingin menghias album secara manual, dan dengan harga yang lebih terjangkau, maka album magnetik adalah yang paling tepat! Bagaimana? Yang manakah pilihanmu?
Agar Awet Sampai 50 Tahun, Pastikan Foto yang Ditempelkan di Album Magnetik Pakai Stiker Laminasi Dingin, ya!